Apa sih yang melatarbelakangi Fadly memilih untuk berhijrah?
Kapanlagi.com - Dalam acara launching ALBUM RELIGI TERBAIK, Fadly Padi mengutarakan keinginannya untuk berhijrah. Rencananya, ia akan tinggal di kampung halamannya untuk hidup dekat dengan sang ibu.
"Ada dua macam hijrah ya? Ada dari satu tempat ke tempat baru atau hijrah dari keburukan kepada kebaikan. Pasti semua orang niat begitu. Yang pasti konsep kita sama, kita memperbaiki diri," tuturnya saat ditemui di launching ALBUM RELIGI TERBAIK, KFC Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Apa yang dilakukan Fadly ini merupakan perjuangannya untuk mendapatkan hidayah. Ia ingat betul kata-kata ayahnya bahwa hidayah datang karena diperjuangkan.
"Saya percaya sama omongan ayah saya, hidayah itu diperjuangkan, dia gak dateng tiba-tiba. Bahkan anda berdoa pun itu bagian dari ikhtiar. Hidayah itu kayak see the light," jelasnya ketika berbicara masalah hidayah.
Kiranya dua tahun lagi Fadly akan kembali ke kampung halamannya untuk hidup bersama sang ibu. Tentunya ia tak sendiri, pria kelahiran Makassar tersebut akan mengajak istri serta anak-anaknya.
"Kalau mau hijrah sih Insha Allah. Hijrah fisik dua tahun lagi saya mau tinggal di kampung halaman paling lambat. Dekat sama ibu saya karena ibu saya tinggal sendirian. Hidup sederhana, fokus pada hal-hal yang lebih banyak buat beriman dan mungkin Jakarta sudah bosen ngeliat saya karena sudah 20 tahun," ungkap Fadly.
Lantas apakah keputusan ini akan membuatnya pensiun dari dunia musik yang telah membesarkan namanya? Fadly mengaku bahwa hal itu tak akan terjadi mengingat musik bisa menjadi medianya untuk menyuarakan pesan-pesan baik.
"Pensiun sih nggak ya, saya pikir musik itu kendaraan buat saya. Musik itu kendaraan terbaik buat menyampaikan pesan. Musik itu seperti punya dua sisi mata uang kita mau bawa ke hal yang buruk atau hal yang baik."
"Seperti lagu pertama saya Ketika Tangan dan Kaki Saya Berkata, benar-benar kena. Banyak orang juga kena dan tersentuh dengan lagu itu," imbuhnya.
Sebenarnya niat ini sudah cukup lama ia pikirkan. Apalagi ia cukup lama tak hidup serumah dengan sang ibu. Kira-kira 27 tahun lamanya.
"Niatnya sudah panjang, saya sudah kasih tau anak istri saya. Menikmati kehidupan peradaban kota besar, modern, nanti kita hidup sederhana, saya pengin sederhana. Saya pribadi masih di posisi sebagai anak, saya ingin berbakti kepada orangtua saya. Saya kan dari tamat SMP sudah nggak serumah dengan ibu saya. Sudah cukup lama, 27 tahun," pungkasnya.
(kpl/aal/otx)